-->

Iklan Billboard 970x250

Tunggu, sedang memuat...
‘Proses Pulang Menjumpai Takdir’, Penyelam yang Meninggal Sempat Tulis Puisi tentang Korban Lion Air

Iklan 728x90

‘Proses Pulang Menjumpai Takdir’, Penyelam yang Meninggal Sempat Tulis Puisi tentang Korban Lion Air


Syachrul Anto (48), seorang penyelam, dikabarkan meninggal dunia saat proses pencarian pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018).
Tribun-Video.com melansir TribunJatim.com, Sabtu (3/11/2018), Anto, panggilan akrab Syachrul Anto, sempat mengirim pesan kepada istrinya sebelum insiden.
Dalam pesannya tersebut, Anto pamit kepada istrinya akan menuju titik koordinat penyelaman.
Lyan Kurniawati, sang istri, mengatakan, Anto selalu mengirimkan foto bersama timnya.
Namun, kali ini Lyan mengaku berat melepaskan suaminya berangkat.
“Dia selalu kirim foto bersama timnya dan akan ke lokasi. Terakhir saya berat nglepasin dia berangkat tapi dia selalu tidak bisa dilarang kalau mau pergi,” kata Lyan.
Selain itu, Anto juga sempat mengirim kata-kata puisi tentang keluarga korban.
Mengingat kata-kata tersebut membuat Lyan tak kuasa menahan tangis.
“Allah menyeleksi dengan perhitungan yang tak pernah salah. Mereka ditakdirkan dalam satu janjian berjamaah. Takdir seperti itu tanpa dibedakan usia. Proses pembelian tiket, check in, terbang dan sampai akhir perjalanan Lion Air hari ini, hanya sebuah proses jalan untuk pulang menjumpai takdir yang tertulis di Lahul Mahfuz.
Sebuah catatan yang tak pernah kita lihat, tapi kita jumpai. Takdir sangatlah rapi tersusun kehendak Allah tak terjangkau dengan akal manusia.
Lalu kapan giliran kita pergi? Hanya Allah yang tahu. Kesadaran iman kita berkata bersiap setiap saar, kapanpun dan dalam keadaan apapun,” tulis Anto.
Puisi tersebut dikirim Anto saat berada di Karawang bersama timnya yang bersiap untuk melakukan penyelaman.
“Dia bilang waktu mati itu sudah ditentukan kok takut. Dia bilang itu,” kata Lyan, dikutip dari TribunJatim.com.
Jenazah korban akan dimakamkan di Pemakaman Islam yang berjarak 100 meter dari rumah duka di Jalan Bendul Merisi Gang VII no 41 Surabaya.
Diberitakan sebelumnya, seorang penyelam dari Indonesian Diver Rescue Team yang turut mencari korban pesawat Lion nomor Penerbangan JT 610 dikabarkan meninggal dunia saat bertugas, Jumat (2/11/2018).
Dari rilis resmi yang diterima Tribun-Video.com, pada pukul 22.10 WIB Anto yang mengalami kecelakaan tenggelam saat proses evakuasi korban Lion Air dan dibawa Basarnas ke RSUD Koja dalam kondisi tak sadarkan diri.
Setibanya di RSUD Koja, Anto mendapat penanganan di Unit Gawat Darurat.
Pada Pukul 22.30 WIB, dokter IGD RSUD Koja menyatakan Anto meninggal dunia.
Basarnas berencana melakukan autopsi pada jenazah Anto untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Namun pihak keluarga menolak dan meminta jenazah diserahkan untuk segera dimakamkan.


Sumber: tribunnews.com
Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Posting Komentar