-->

Iklan Billboard 970x250

Tunggu, sedang memuat...
Misteri Kawah Aden Yaman Dan Kaitanya Dengan Api Yang Menggiring Manusia Di Hari Kiamat

Iklan 728x90

Misteri Kawah Aden Yaman Dan Kaitanya Dengan Api Yang Menggiring Manusia Di Hari Kiamat

Dalam banyak hadist, Rasulullah memperingatkan kita akan kemunculan Hari Kiamat. Mulai dari kemunculan tanda-tanda kiamat kecil yang mengiringi kemunculan kiamat besar. Bahkan dalam hadist-hadit tertentu Rasulullah menceritakan secara detail tentang tempat dan kondisi yang akan terjadi mengenai hari kiamat ini. Salah satunya beliau telah mengabarkan kita tentang kemunculan api di Yaman.



Perhatikan Kawah Gunung Aden Yaman yang sangat besar ini

Api di Yaman ini termasuk kedalam sepuluh tanda kiamat besar. Api ini akan muncul di Yaman setelah terjadi khasf (penenggelaman bumi) di bagian timur, bagian barat dan di Jazirah Arab. Api ini akan menggiring seluruh manusia yang masih hidup ke Syam. Setelah semua manusia berkumpul di Syam, barulah Allah menunjukkan kedasyatan hari kiamat.

Sejak tahun 2014 hingga saat ini Yaman mengalami perang internal antara Pemerintah Yaman dengan Syiah Houtsi yang didukung oleh Iran. Salah satu kota yang terkena pengaruh besar peperangan ini adalah kota Aden Yaman, kota terbesar kedua di Yaman yang saat ini sebagai basis perlawanan mujahidin (Allahummansur hum). Bahkan dalam sebuah hadist Rasulullah menyebutkan keutamaan mujahidin yang berada di Aden-Abyan Yaman.


Kota Aden ini selain terkenal tentang peperangan, kota ini juga memiliki keunikan, dimana kota ini berada tepat diatas kawah gunung berapi yang sangat besar. Mungkin jika kita berjalan diatasnya, kita tidak mengira bahwa kita berjalan diatas kawah sebuah gunung. Berikut adalah penampakan Kota Aden melalui Bing Map dan Google Map. Masya Allah besar sekali bukan?

Kawah Gunung Aden Yaman yang Sangat Besar

Awalnya kawah ini terungkap saat pesawat inggris berhasil memotret kota-kota dari udara. Mereka menemukan kota aden berada diatas kawah yang besar, kemudian mereka menyebutnya Krytar/Crater. Kerajaan Inggris mengirim delegasi yang dipimpin Prof. I.G. Gass tahun 1964 untuk melakukan penelitian terhadap kota Aden.

Bentuk kawah gunung aden yang dilihat dari dekat

Para ahli memperkirakan kekuatan letusan gunung api yang memiliki sebagian besar badan gunung dibawah laut ini memiliki daya ledak ratusan kali lipat dari bom Hidrogen. Prof. I.G. Gass menyatakan, “Gunung-gunung api yang ada sekarang hanya petasan dibandingkan dengan gunung apiAden”. Perbandingan ini dilihat dari struktur kontruksi antara gunung-gunung api itu dengan gunung api Aden. Sedangkan majalah Reader Digest tahun 1979 memuat artikel ilmiah yang menyatakan “Gunung api Krakatau hanya seperti petasan jika dibanding dengan gunung api Aden,” Padahal kita tahu, ledakan Karakatau merupakan ledakan gunung berapi terbesar di dunia yang menewaskan 36.000 orang, suara letusannya terdengar hingga radius 5000 km, abu dan asap menutupi atmosfir bumi hingga satu minggu, dan sejumlah pulau lenyap.


Dalam sebuah studinya “Aden, Dimensi Historis dan Peradaban” Ir. Makruf Oqbah mengatakan, “Gunung api Aden adalah salah satu dari enam pusat gunung api yang terletak di satu garis gunung api yang memanjang dari Bab Al-Mandeb di sisi selatan laut merah hingga kota Aden. Beberapa waktu lalu salah satu dari enam pusat gunung api di gunung Thair di teluk Yaman di Laut Merah kembali aktif.”
Gambaran kawah Aden ini sangat sesuai dengan hadist yang disebutkan Rasulullah. Saat ini kita dapat saksikan sebuah kawah, yang besar kemungkinan jika terjadi ledakan akan menimbulkan kehancuran yang luar biasa, dan dapat menyebatkan tsunami karena sebagian besar gunung aden ini berada di bawah lautan.


Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dari Hudzaifah bin Asid al-Ghifari Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang kepada kami. Sedangkan kami tengah berbincang-bincang, lalu beliau bertanya: ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Mereka menjawab, ‘Kami sedang membicarakan Kiamat.’ Beliau berkata:
‘Sesungguhnya ia (Kiamat) tidak akan terjadi hingga kalian melihat sepuluh tanda sebelumnya.’
Kemudian beliau menyebutkan asap, Dajjal, binatang, terbitnya matahari dari barat, turunnya Nabi ‘Isa bin Maryam, Ya’-juj dan Ma’-juj, dan tiga khasf (penenggelaman ke dalam bumi); khasf di timur, khasf di barat, dan khasf di Jazirah Arab, dan yang terakhirnya adalah api keluar dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat mereka berkumpul.”[1]


Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan hadits ini dari Hudzaifah bin Asid dengan lafazh lain, yaitu:

إِنَّ السَّاعَةَ لاَ تَكُوْنُ حَتَّـى تَكُوْنَ عَشْـرُ آيَاتٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ الْعَرَبِ، وَالدُّخَانُ، وَالدَّجَّالُ، وَدَابَّةُ اْلأَرْضِ، وَيَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ، وَطُلُوْعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنَارٌ تَخْرُجُ مِنْ قُعْرَةِ عَدَنٍ تَرْحَلُ النَّاسَ


“Sesungguhnya Kiamat tidak akan terjadi hingga ada sepuluh tanda (sebelumnya): khasf di timur, khasf di barat, khasf di Jazirah Arab, asap, Dajjal, binatang bumi, Ya’-juj dan Ma’-juj, terbitnya matahari dari barat, dan api yang keluar dari jurang ‘Adn yang menggiring manusia.”

Dua hadist diatas sama, namun diriwayatkan dengan lafadz yang berbeda. Dalam riwayat pertama disebutkan akan munculnya api dari Yaman sedangkan riwayat satunya menyebutkan bahwa api itu berasal dari lubang di Aden. Artinya api tersebut akan muncul dari sebuah lubang di kota AdenYaman. Kita juga perlu memperhatikan lafadz qa’rah yang artinya, lubang, rongga, kawah atau sesuatu yang berada dibawah tanah dan sesuatu yang berada di dasar. Lahar panas yang berasal dari magma di dalam bumi juga termasuk dalam api maka bisa jadi yang dimaksud Rasulullah dalam hadist tersebut adalah lahar yang berasal dari kawah Aden Yaman. Wallahu A’lam.
Kita tidak tahu pasti apakah kawah Aden ini yang dimaksud Rasulullah, namun kita wajib memperingatkan orang-orang disekitar kita bahwa kiamatitu pasti adanya. Jangan lupa berbagi ilmu walau hanya mengklik tombl share, Semoga bisa menjadi amal jariah yang akan terus mengalir pahalanya.



Footnote:
[1]. Shahiih Muslim , kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah (XVIII/27-28, Syarh an-Nawawi).
Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Posting Komentar