Dikubur 16 tahun Tapi Jasadnya Masih Utuh Dan Wangi, Ternyata Ini Yang Beliau Lakukan Semasa Hidup - SHARE
Dialah al-Muhyi, Yang Maha Menghidupkan. Dia kuasa menjadikan padang yang gersang menjadi rimbun. Lihatlah musim kemarau ini. Rerumputan mati. Tanah berdebu, mengering, retak. Lalu turunlah air dari langit, rumput kering itu menjadi segar. Debu-debu sirna kemudian menggumpal dan kembali memadat menjadi tanah. Retak yang terlihat tertambal, hilang dan menjadi subur. Allah berfirman,
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الْأَرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ ۚ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَىٰ ۚ إِنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Dan di antara tanda-tanda-Nya (Ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS:Fushshilat | Ayat: 39).
Jika hal ini Anda anggap lumrah, karena terbiasa menyaksikannya, maka Allah telah mengubah keyakinan hati Nabi Ibrahim menjadi haqqul yaqin, keyakinan yang derajatnya lebih tinggi. Bukan hanya hati yang meyakini, bukan juga mata yang hanya menyaksikan, tapi haqqul yaqin adalah tingkat keyakinan seseorang buah dari indera perasanya.
Allah menghidupkan empat ekor burung yang sudah disembelih, dicincang, kemudian diletakkan secara acak di puncak gunung-gunung yang berbeda.
Imam Ibnu Katsir meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasanya setelah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam mencincang tubuh burung-burung, mengacaknya, dan melatakkannya di puncak bukit, beliau memegang kepala mereka di tangannya. Kemudian Allah perintahkan untuk memanggil burung-burung tersebut. Ibrahim ‘alaihissalam memanggil mereka sebagaimana yang Allah
Baca Juga
Posting Komentar
Posting Komentar